"Nabi Sulaiman dan Ant Man"

"Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut:
Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”
, maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. 
"Dan dia berdo’a: “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni’mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu-bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.(An-Naml/Semut (27): 18-19)

Dalam Al-Qur'an
Dalam surat An-Naml ayat 18 di atas, kira-kira seperti inilah percakapan para semut tersebut:

1. "Hai para semut": dalam tahap ini, Hexanal di keluarkan, memasuki fasa alerting dimana semut tersebut meminta perhatian semut yang lain.
2. "kembalilah ke sarangmu" : dalam tahap ini, Hexanal lebih intense dikeluarkan, menyebabkan apa yang dikatakan oleh John L. Capinera di atas, semut-semut berlari dengan cepat dan acak, serta mengubah arah.
3. "agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya" : dalam tahap ini, Hexanol di keluarkan, mengakibatkan fasa attraction dan stopping dimulai, di mana perhatian para semut di arahkan kepada source atau sumber bahaya, dalam hal ini adalah Sulaiman dan tentaranya.
4. "sedangkan mereka tidak menyadari" : dalam tahap ini, semut-semut itu di perintahkan untuk holding, bukan bitting. Undercanone dan Butyloctenal dalam kadar tertentu bersama-sama menentukan jenis pertahanan apa yang harus mereka buat untuk mempertahankan diri dan sarang mereka. Dalam hal ini yang diperintahkan adalah "hold" atau tunggu. "Jangan serang, karena mereka tidak menyadari. Mereka tidak sengaja akan menginjak kita dan menyerang kita".
Dalam Film Hollywood
Film Ant-Man benar-benar mengangkat derajat semut. Film ini dapat memberi kabar kepada kita, bahwasanya semut adalah hewan yang dapat diorganisasi dengan baik, dan memberikan manfaat, bukan mudharat. 
Seperti halnya manusia yang mempunyai berbagai kemampuan berbeda-beda, semut pun demikian.

Ketika Scott Lang bertanya apa yang dibutuhkan oleh semut-semut yang tangguh tersebut, Hank Pym dengan yakin menjawab, 
“Mereka butuh pemimpin.” Ya, mereka butuh pemimpin agar bekerja secara terorganisasi dan mampu menggapai tujuannya. Demikian halnya manusia, ketika masing-masing mengedepankan egonya dan merasa dirinyalah yang paling hebat, maka yang terjadi adalah kehancuran. Namun apabila manusia-manusia tersebut mempunyai satu pemimpin yang amanah, kompeten, dan cerdas; maka mereka akan bersatu mengenyahkan segala perbedaan untuk menggapai satu tujuan.

Dalam Ilmu Sains Modern
Di penelitian modern, beberapa ilmuwan telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk meneliti tentang cara berkomunikasi serangga yang pada akhirnya ditemukan kesimpulan bahwa metode yang paling baik untuk meneliti komunikasi serangga ini adalah dengan meneliti bahasa semut. Didapatkan hasil penelitian bahwa frekwensi bunyi-bunyi yang dilepaskan semut-semut itu bervariasi dari satu semut dengan semut lain, dan dari jenis semut yang satu dengan jenis semut yang lain. Ada dua belas ribu spesis dalam dunia semut di muka bumi, melebihi ras manusia. Di hadapan jumlah yang luar biasa ini para peneliti bingung mengenai bagaimana mereka mencocokkan semua bunyi tersebut.
Beraneka bunyi semut bisa direkam dengan sukses, dan bagian-bagian dari riset ini diterbitkan di majalan Journal of Sound and Vibration tahun 2006, dan itu adalah pertama kali manusia dapat mendengar suara semut yang sebenarnya!

Peneliti ini menerbitkan banyak riset dan yang paling penting adalah tentang komunikasi antar semut dengan judul ‘Analisis Komunikasi Akustik Oleh Semut’ di Journal of Acoustical Society of Amarican Magazine.
Peneliti-peneliti ini menunjukkan bahwa semut-semut melebihi kita dalam komunikasi akustik. Para ilmuwan mengharapkan bahwa semut menggunakan antena-antena untuk mengirim dan menerima getaran suara. Semut memperkuat isyarat-isyarat suara yang diterima seperti yang alat-alat penerima yang canggih.

Lebih dari itu, semut-semut itu bisa menghilangkan bunyi-bunyi yang melebihi batas, sehingga hal tersebut menjadi filtrasi atau klarifikasi terhadap bunyi untuk mencirikannya dari yang lain. Ini merupakan sistem komunikasi yang sangat maju, yang selama ini tidak dikenal para ilmuwan, dan mereka baru menemukannya beberapa tahun yang lalu. Namun al-Qur’an al-Karim telah menyinggung hal tersebut dan mengatakan kepada kita bahwa semut-semut itu berbicara.
Penutup
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" [QS. Al- Fushshilat:53]

Komentar

Postingan Populer